Pembelajaran 6
Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia KD 3.2 dan 4.2
Ayo Membaca
Bacalah teks berikut dengan cermat!
Mengapa Mati Lampu
Listrik memiliki peran penting di era globalisasi. Globalisasiterjadi karena perkembangan teknologi di berbagai bidang, yang didukung oleh peran listrik sebagai sumber energi di dalamnya. Kehidupan warga dunia saat ini menjadi sangat dekat dengan listrik. Listrik menjadi bagian kehidupan dalam keseharian yang tidak terpisahkan sehingga, saat arus listrik di rumah mendadak terputus, biasa kita sebut sebagai mati lampu. Kejadian tersebut menjadi hal yang cukup mengganggu. Faktor apakah yang menyebabkan hal tersebut terjadi?
Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai perusahaan negara yang mengurus bidang kelistrikan sesungguhnya juga tidak menyukai kejadian mati lampu apalagi padam dalam waktu yang cukup lama. Karena hal tersebut akan sangat mengganggu berjalannya proses Pembangkit-Transmisi-Distribusi energi listrik. Faktor-faktor penyebab mati lampu antara lain: ketidaksiapan pembangkit, gangguan trnsmisi atau gangguan distriusi. Faktor yang berpengaruh bisa dari luar dan dari dalam. Faktor luar berupa gangguan alam seperti petir, pohon, dan hewan yang menyentuh jaringan, atau galian yang menyebabkan kabel tanah rusak. Sedangkan faktor dalam berupa terjadinya gangguan pada komponen dan peralatan yang terpasang pada jaringan.
Nah, kita sebagai warga masyarakat penggunalistrik, tentunya dapat membantu untuk mencegah terjadinya faktor luar guna menghindari terjadinya mati lampu.Mari kita bersama-sama ikut menjaga keberadaan listrik di tengah kita.
Ayo lakukan
Buatlah gambar berseri 4 halaman . Halaman ke-1 berisi judul, halaman ke 2 berisi pernyataan umum. halaman ke-3 berisi deretan penjelas, dan halaman ke-4 berisi kesimpulan. Kemudian ceritakan gambar berserimu dalam bentuk video dengan penuh percaya diri.
Materi Pembelajaran PPKn KD 3.3 dan 4.3
Ayo membaca
Bacalah teks berikut dengan cermat!
Menghargai Keragaman Ekonomi
Kita diciptakan Tuhan Yang Maha Esa dengan segala kelebihan dan kekurangannya, dan dengan bakat serta potensi yang berbeda-beda. Perbedaan kemampuan dan perbedaan ekonomi hendaknya tidak menjadi sumber perpecahan. Perbedaan tersebut juga tidak perlu memengaruhi rasa percaya diri. Terus berusaha, kenali potensi diri, kembangkan bakat yang dimiliki untuk menutupi kekurangan diri, serta selalu tampil percaya diri. Hidup saling menghargai dan saling membantu tentunya akan menjadi modal untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan negara kita. Seperti pada contoh percakapan Leni dan Beni berikut ini.
Lani adalah siswa kelas 5 SD Nusantara. Ia dikenal sebagai anak yang pintar dan rajin membaca. Ia juga rajin sekolah dan selalu menyelesaikan tugas sekolah tepat waku. Nilai-nilai ulangannya selalu berada di atas rata-rata nilai teman-teman di kelas. Selain itu, ia juga sangat ramah, ceria, dan suka membantu teman-teman yang mengalami kesulitan saat mengerjakan tugas sekolah. Hingga pada suatu hari, Lani sedang memakan bekal sekolahnya di kantin sekolah, Beni datang mendekatinya.
Beni : Lani, kuemu tampak enak, sini aku mau kuemu.
Lani : ini setengah saja ya, karena aku lapar, tadi pagi aku bangun kesiangan jadi tidak sempat sarapan.
Beni : Sini bagi....pokoknyakau harus berikan kuemu! Lihat tuh baju seragammu sangat kumal, sepatumu juga sobek. Berikan kuemu!
Lani tertegun mendengar perkataan Beni. Ia baru menyadari, bawa dirinya memang hanya seorang anak miskin penjaja kue keliling. Ayahnya pekerja serabutan yang tidak menentu penghasilannya. Lani memandangi sepatunya yang tampak mulai menganga, juga seragam sekolahnya yang tidak lagi terlihat warna aslinya. Sejak hari itu, Lani kemudian menjadi anak yang pemurung, ia tampak selalu sedih dan tidak lagi bersemangat untuk pergi ke sekolah.
Ayo Kerjakan Soal Evaluasi berikut
Silahkan kalian kerjakan soal Evaluasi Tema 4 Subtema 1 PB 6 Globalisasi diskitarku. silahkan klik link DISINI
Bisa juga langsung mengerjakan soal Evaluasi Tema 4 Subtema 1 PB 6 di Google Formulir berikut!
0 komentar:
Posting Komentar