Jumat, 21 Agustus 2020

PEMBELAJARAN TEMA 2 ST 1 PB 1 DETIK-DETIK MENUJU PROKLAMASI KMERDEKAAN RI



Persiapan Kemerdekaan

Sebelum proklamasi ada beberapa peristiwa penting yang harus kita ketahui. Peristiwa yang dimaksud sebagai berikut:
1. Dibentuknya BPUPKI dan PPKI

Badan Penelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Cosakai didirikan sebagai persiapan kemerdekaan Indonesia. BPUPKI dipimpin oleh Rajiman Wedyodiningrat. Setelah itu BPUPKI berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Junbi Inkai yang dipimpin oleh Soekarno dan Moh. Hatta. Pada tanggal 12 Agustus 1945 perwakilan jepang, Marsekal Terauchi, bertemu dengan pimpinan PPKI dan Rajiman Wedyodiningrat di Dalat, Vietnam. Marsekal Terauchi
kemerdekaan RI, Persiapannya sudah dilakukan sejak lima bulan sebelumnya, tepatnya pada 1 Maret 1945. Di tanggal ini dibentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau dalam Bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Cosakai. Badan ini diresmikan pada 29 April 1945 dan diketuai oleh Dr. Radjiman Wedyodiningrat.memberitahukan bahwa jepang akan memberikan Indonesia Kemerdekaan.

Sebagai persiapan, BPUPKI melakukan dua kali sidang. Sidang pertama dilakukan pada 29 Mei-1 Juni 1945. Sidang ini menghasilkan rumusan dasar negara Indonesia (Pancasila) yang dikemukakan oleh Mr. Soepomo, Mr. Muh. Yamin, dan Ir. Soekarno. Itulah mengapa tiap 1 Juni, sekarang kita peringati sebagai Hari Lahirnya Pancasila.

Sebagai tindak lanjut, pada 22 Juni 1945, dibentuk Panitia Kecil sebanyak sembilan orang (disebut juga Panitia Sembilan) dan mematangkan konsep Pancasila. Hasilnya dikenal sebagai Piagam Jakarta (Jakarta Charter). Sidang kedua dilakukan pada 10-14 Juli 1945 menghasilkan rumusan Undang-Undang Dasar lengkap dengan pembukaannya (preambule).


Pada tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI diganti menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Junbi Inkai dalam Bahasa Jepang. Panitia ini berjumlah 21 orang dan tugasnya adalah mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

2. Jepang Menyerah Kepada Sekutu

Kekalahan Jepang kepada Sekutu di Perang Dunia II yang tengah terjadi saat itu ternyata juga membawa dampak buruk bagi Jepang. Salah satunya adalah peristiwa dijatuhkannya bom Atom di kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan di Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Peristiwa tersebut mendorong Jepang untuk menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada 15 Agustus 1945. Berita tentang kekalahan Jepang menyebar dengan cepat lewat radio dan didengar oleh tokoh-tokoh muda Indonesia.

3. Peristiwa Rengas Dengklok

Berita tentang kekalahan jepang didengar oleh tokoh-tokoh muda Indonesia seperti Sutan Syahrir, Wikana, Chaerul Saleh dan Sukarni. Bersama dengan Moh. Hatta, golongan muda ini mengadakan rapat di Pegangsaan Timur.

Rapat dipimpin oleh Chairul Saleh dan menghasilkan keputusan yang menjadi dasar proklamasi Indonesia. Hasil ini disampaikan kepada Bung Karno oleh Wikana dan Darwis, namun terjadi perbedaan pendapat. Sutan Syahrir mendesak Soekarno dan Hatta agar Indonesia segera memproklamasikan kemerdekaan karena berpikir hadiah kemerdekaan trsebut hanyalah tipu muslihat Jepang saja. Setelah beberapa rapat, akhirnya golongan muda memutuskan untuk mengasingkan Bung Karno ke luar kota agar tidak mendapat pengaruh dari Jepang.

Kalau kamu pergi ke daerah Kuningan di Jawa Barat, kamu pasti akan melihat papan nama Rengasdengklok. Bung Karno dan Bung Hatta diungsikan ke Rengasdengklok, Jawa Barat oleh para pemuda. Mereka dijemput pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 4.30 WIB oleh rombongan golongan muda. Mereka diasingkan karena meminta para pemuda untuk sabar dalam mengumumkan proklamasi. Sementara itu, di Jakarta akan dilaksanakan rapat anggota PPKI di gedung Pejambon 2.

Ahmad Soebardjo yang saat itu mencari keberadaan Bung Karno dan Bung Hatta-pun diberangkatkan ke Rengasdengklok untuk bertemu dan berunding dengan mereka. Akhirnya Soebardjo berjanji jaminan nyawa kepada golongan muda bahwa Proklamasi Kemerdekaan akan diumumkan pada keesokan harinya selambat-lambatnya pukul 12.00 WIB. Dengan jaminan itu, akhirnya Ir. Soekarno dan Moh. Hatta dilepaskan.


Rumah milik Djiauw Kie Song yang dijadikan sebagai tempat pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta. (Sumber: oneforindonesia.com).

Perumusan Teks Proklamasi

Setelah dari Rengasdengklok, Soekarno dan rombongan kembali ke Jakarta dan segera melakukan pertemuan untuk membahas persiapan kemerdekaan.Pertemuan itu dilakukan di kediaman Laksamana Maeda yang saat itu menjabat sebagai kepala Kantor Penghubung Angkatan Laut Jepang. Disana Soekarno, Hatta, Sukarni, Ahmad Soebardjo, Mbah Diro dan B.M. Diah melakukan rapat untuk menentukan isi Teks Proklamasi. Setelah disepakati mengenai isi teks Proklamasi kemudian ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta yang menjadi wakil bangsa Indonesia sebab mereka memiliki pengaruh yang besar bagi rakyat Indonesia. Setelah itu, Soekarno memerintahkan Sayuti Melik untuk mengetik Teks Proklamasi. Gambar tersebut adalah isi teks Proklamasi yang sudah diketik oleh Sayuti Melik.



Sebelum merumuskan naskah proklamasi, Soekarno-Hatta menemui Mayor Jendral Nishimura untuk menanyakan sikapnya mengenai Proklamasi Kemerdekaan. Sayangnya, tidak ada kesepakatan dalam pertemuan tersebut karena Jepang yang sudah menyerah kepada sekutu, sehingga mereka tidak dibolehkan untuk mengubah keadaan politik di Indonesia sampai kedatangan sekutu. Akhirnya Soekarno-Hatta memutuskan untuk melanjutkan pembuatan naskah proklamasi.

Kata “Proklamasi” adalah sumbangan pemikiran Soekarno, kalimat pertama adalah sumbangan pemikiran Ahmad Soebarjo, dan kalimat terakhir merupakan sumbangan pemikiran Hatta. Teks itu kemudian diberi saran dan sedikit perubahan oleh Sukarni, lalu diketik oleh Sayuti Melik. Terakhir, Sukarni memberi usulan bahwa naskah ini sebaiknya ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia. Pada pukul 04.30 WIB konsep naskah proklamasi selesai disusun.


Suasana perumusan naskah Proklamasi. (Sumber: maritimnews.com dan historia.id).

Buat Kalian yang tinggal di Jakarta, pasti kamu pernah melewati lapangan Monumen Nasional (Monas) ‘kan? Semula, pembacaan teks Proklamasi akan dilaksanakan di lapangan tersebut. Dulu, namanya adalah Lapangan Ikada. Namun, Bung Karno merasa jika diadakan di tempat yang luas dan ramai, hal itu dapat menimbulkan bentrokan antara rakyat dengan pihak militer Jepang. Kemudian ia mengusulkan untuk menyelenggarakan proklamasi di rumahnya di Jl. Pegangsaan Timur No. 56.

Proklamasi Kemerdekaan RI

Detik-detik menuju proklamasi kemerdekaan RI semakin dekat. Setelah disepakati, Pembacaan teks Proklamasi akan dilakukan pada hari Jum'at 17 Agustus 1945 di kediaman Soekarno di Jl. Pegangsaan Timur No.56 Jakarta (Jl. Proklamasi) pada pukul 10.00 WIB pagi. Moh. Hatta berpesan kepada para pemuda yang bekerja di kantor pers, B.M. Diah untuk memperbanyak naskah teks proklamasi dan menyiarkan ke seluruh dunia.

Para toko perjuangan serta rakyat indonesia berkumpul untuk menyaksikan teks Proklamasi dibacakan dan melihat pengibaran bendera Merah Putih. Pagi harinya rumah Soekarno sudah dipadati oleh banyak orang. Shudanco Latief Hendraningrat menugaskan anak buahnya untuk berjaga-jaga di sekitar rumah Ir. Soekarno. Bung Karno menunggu kedatangan Bung Hatta untuk membacakan naskah tersebut. Setelah Soekarno yang didampingi Hatta membacakan teks Proklamasi.

Pengibaran bendera dilakukan oleh S. Suhud dengan bantuan Shudanco Latief Hendraningrat. Bendera merah putih yang dikibarkan dijahit oleh Fatmawati, istri Bung Karno. Upacara berlangsung syahdu karena tanpa dikomando para hadirin spontan menyanyikan Indonesia Raya ketika bendera dikibarkan.


Suasana pengibaran bendera Merah Putih untuk pertama kalinya. (Sumber: bobo.grid.id).

Penyebarluasan Berita Proklamasi RI

Berita proklamasi disebarluaskan melalui siaran radio dari kantor berita Domei. Mendengar berita ini, pihak Jepang melarang penyiaran berita proklamasi itu. Kemudian pada tanggal 20 Agustus 1945 alat pemancar di Domei diputus dan disegel sehingga pegawainya dilarang masuk. Tanpa kehilangan akal, para pemuda kemudian membuat alat pemancar baru yang mereka ambil dari alat-alat pemancar dari kantor berita Domei. Alat pemancar ini dibawa ke Menteng dan berita tersebut segera disiarkan ke seluruh Indonesia. Selain dari radio penyebaran berita proklamasi dilakukan lewat pers dan surat selebaran. Hampir seluruh harian Jawa pada tanggal 20 Agustus 1945 memuat berita proklamasi dan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia. Wah, untung para pemuda tidak kehabisan akal, ya.dan tak kenal menyerah dari pahlawan. Meskipun banyak menghadapi kendala dan Argumen akhirnya para tokoh bisa mempersatukan diri karna memiliki cita-cita yang sama yaitu ingin merdeka.

Nah anak-anak Itu dia, peristiwa detik-detik menuju Proklamasi kemerdekaan RI. Penuh perjuangan tentunya, ya. Kita harus bersyukur karena kerjakeras para pahlawan yang terlibat dalam peristiwa tersebut, kita bisa hidup tenang kini. Kalau kamu mau berdiskusi tentang proklamasi RI, kamu bisa lakukan di Group Kelas!

Setelah kalian memahami materi diatas, selanjutnya kalian cobalah untuk membuat tujuh  kalimat tanya berdasarkan teks yang berjudul "Detik-detik Menuju Proklamasi Kemerdekaan RI" di atas. Gunakan Kata tanya yang tepat! dengan menggunakan peta pikiran seperti berikut ini!


Kemudian kalian kerjakan soal evalusi IPS dengan Klik Disini
dan evaluasi Bahasa Indonesia dengan klik Disini atau langsung pada form berikut ini!

Evaluasi IPS Tema 2 ST 1 PB 1


Evaluasi Bahasa Indonesia Tema 2 St 1 Pb 1


0 komentar:

Posting Komentar