Assalamu'alaikum wr,wb.
Semangat pagi semuanya, Salam sejahtera bagi kita semua. Semoga kita senantiasa dalam lindungan Allah SWT Aamiin.
Pembelajaran kita hari ini tentang Tema 2 Sub Tema 2 Pembelajaran 4.
Apakah kalian sudah siap untuk mengikuti pembelajaran hari ini?
Ayo, Sebelum kita jauh ke Materi, silahkan kalian persiapkan buku dan alat tulis kalian untuk mencatat informasi penting dalam teks bacaan berikut ini!
Tahukah kamu? Para pahlawan juga bersatu dan bekerja sama melalui cara diplomasi dengan tujuan mendapatkan pengakuan kedaulatan kemerdekaan bangsa kita!
Upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia tidak hanya dilakukan melalui pertempuran, namun juga dilakukan melalui jalur diplomasi, perjanjian, dan perundingan. Perundingan yang pernah dilakukan oleh pemerintah indonesia pada masa penjajahan antara lain: Perjanjian Linggar Jati, Perjanjian Renville, Perjanjian Roem Royen, dan Konferensi Meja Bundar.
1. Perjanjian LinggarJati (15 November 1946-25 Maret 1947)
Perundingan Linggarjati adalah perundingan antara Indonesia dan Belanda di Linggarjati, Jawa Barat yang menghasilkan persetujuan mengenai status kemerdekaan Indonesia.
Perundingan Linggarjati di adakan pada tanggal 10 November 1946 di Linggarjati, Cirebon, Jawa Barat. Dalam perundingan ini Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir. Belanda diwakili oleh tim yang disebut komisi Jenderal dan dipimpin oleh Wim Schermerhorn dengan anggota H.J.Van Mook, dan Lord Killearn. Inggris bertindak sebagai mediator dalam perundingan ini.
Hasil perundingan ini ditandatangani di Istana Merdeka Jakarta pada 15 November 1946 danPerjanjian tersebut ditandatangani secara sah oleh kedua negara pada 25 Maret 1947.
Hasil perundingan tersebut menghasilkan 17 pasal yang antara lain berisi:
- Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia yaitu Jawa, Sumatera dan Madura.
- Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling lambat tanggal 1 Januari 1949
- Pihak Belanda dan Indonesia Sepakat membentuk negara RIS
- Dalam bentuk RIS Indonesia harus tergabung dalam Commonwealth/Persemakmuran Indonesia-Belanda dengan mahkota negeri Belanda sebagai kepala uni.
Pelaksanaan hasil perundingan ini tidak berjalan mulus. Pada tanggal 20 Juli 1947, Gubernur Jenderal H.J.Van Mook akhirnya menyatakan bahwa Belanda tidak terikat lagi dengan perjanjian ini. Dan pada tanggal 21 Juli 1947, meletuslah Agresi Militer Belanda I. Hal ini merupakan akibar dari perbedaan penafsiran antara Indonesia dan Belanda.
2. Perjanjian Renville (8 Desember 1947- 17 Januari 1948)
Perjanjian Renville adalah perjanjian antara Indonesia dengan Belanda yang ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948 diatas geladak kapal perang Amerika Serikat sebagai tempat netral USS Renville, yang berlabuh di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Perundingan dimulai pada tanggal 8 Desember 1947 dan ditengahi oleh Komisi Tiga Negara (KTN), Committee Of Good Offices For Indonesia, yang terdiri dari Amerika Serikat, Australia, dan Belgia. Perjanjian ini diadakan untuk menyelesaikan perselisihan atas Perjanjian Linggarjati tahun 1946. Perjanjian ini berisi batas antara wilayah Indonesia dengan Belanda yang disebut Garis Van Mook.
Peserta Perjanjian Renville adalah:
- Dellegasi Indonesia diwakili oleh Amir Syarifudin (ketua), Ali Sastromijoyo, H. Agus Salim, Dr. J. Leimena, Dr. Coatik Len, dan Nasrun.
- Delegasi Belanda di wakili oleh R. Abdul Kadir Wijoyoatmojo (ketua), Mr. H.A.L.Van Vredenburg, Dr.P.J. Koets, dan Mr. Dr. Chr. Soumokil.
- PBB sebagai mediator diwakili oleh Frank Graham (ketua), Paul Van Zeeland, dan Richard Kirby.
- Belanda hanya mengakui Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sumatera sebagai bagian wilayah Republik Indonesia
- Disetujuinya sebuah garis demarkasi yang memisahkan wilayah Indonesia dan daerah pendudukan Belanda
- TNI harus ditarik mundur dari daerah-daerah kantongnya di wilayah pendudukan di Jawa Barat dan Jawa Timur.
- Belanda berdaulat atas Indonesia Sebelum Indonesia mengubah menjadi RIS (Republik Indonesia Serikat).
Namun, Belanda lagi-lagi mengingkari isi Perjanjian Renville dan melakukan Agresi Militer Belanda II pada tanggal 19 Desember 1949.
Sumber: https://id.ikipedia.org/wiki/Perjanjian_Renville
3. Perjanjian Roem Royen (14 April 1949- 7 Mei 1949)
Perjanjian Roem Royen merupakan perjanjian yang mengakhiri sengketa antara Indonesia dan Belanda. mengakhiri sengketa antara Indonesia dan Belanda. Perjanjian tersebut pertama kali dimulai pada tanggal 14 April 1949-7 Mei 1949 di Hotel Des Indes, Jakarta.
Dikatakan perjanjian Roem Royen karena mengambil nama dari kedua pemimpin delegasi perjanjian yaitu Mohammad Roem dan Herman Van Royen. Perundingan Roem Royen diawasi oleh Komisi PBB untuk Ndonesia atau UNCL. Maksud perjanjian Roem Royen adalah menyelesaikan beberapa masalah dalam kemerdekaan Indonesia sebelum KMB (Konferensi Meja Bundar) di Den Haag di tahun yang sama.
Hasil kesepakatan Perjanjian Roem Royen sebagai berikut:
- Angkatan bersenjata Indonesia akan menghentikan semua aktivitas gerilya
- Pemerintah Republik Indonesia akan menghadiri Konferensi Meja Bundar
- Pemerintah Republik Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta
- Angkatan bersenjata Belanda akan menghentikan semua operasi militer dan membebaskan semua tawanan perang
- Kedaulatan akan diserahkan kepada Indonesia secara utuh dan tanpa syarat sesuai perjanjian Renville pada 1948
- Belanda dan Indonesia akan mendirikan sebuah persekutuan dengan dasar sukarela dan persamaan hak
- Hindia Belanda akan menyerahkan semua hak, kekuasaan, dan kewajiban kepada Indonesia
4. Konferensi Meja Bundar (23 Agustus 1949- 2 November 1949)
Pada tanggal 11 Agustus 1949, dibentuk delegasi Republik Indonesia untuk menghadapi Konferensi Meja Bundar. Delegasi itu terdiri dari Drs. Hatta (ketua), Nir, Moh. Roem, Prof. Dr. Mr. Supomo, Dr, J. Leimena, Mr. Ali Sastroamijojo, Ir. Djuanda, Dr. Sukiman, Mr. Suyono Hadinoto, Dr. Sumitro Djojohadikusumo, Mr. Abdul Karim Pringgodigdo, Kolonel T.B. Simatupang dan Mr. Muwardi. Delegasi BFO dipimpin oleh Sultan Hamid II dari Pontianak.
Pada tanggal 23 Agustus 1949 Konferensi Meja Bundar dimulai di Den Haag, Belanda. Konferensi ini berlangsung hingga tanggal 2 November 1949 dengan hasil sebagai berikut:
- Belanda mengakui Republik Indonesia Serikat (RIS) sebagai negara yang merdeka dan berdaulat
- Status Karesidenan Irian Barat diselesaikan dalam waktu setahun, sesudah pengakuan kedaulatan.
- Akan dibentuk Uni Indonesia-Belanda berdasarkan kerja sama sukarela dan sederajat.
- Republik Indonesia Serikat mengembalikan hak milik Belanda dan memberikan hak-hak konsesi dan izin baru untuk perusahaan-perusahaan Belanda.
- Republik Indonesia Serikat harus membayar semua utang Belanda yang ada sejak tahun 1942.
Ayo berlatih 1
Setelah membaca teks di atas, Cobalah untuk menjawab pertanyaan berikut dengan benar!
1. Kapan dan dimana perundingan Linggarjati dilaksanakan?
2. Apa isi dari perjanjian Renville?
3. Siapakah perwakilan dari Indonesia dalam perjanjian Roem Royen?
4. Kapan dan dimana diselenggarakan Konferensi Meja Bundar?
5. Perundingan apa yang menjadi akhir dari sengketa Indonesia-Belanda?
6. Perjanjian linggarjati adalah perundingan antara negara...............dan.........yang bertempat di....
7. Isi perjanjian linggarjati yaitu....
8. Perjanjian Renville dilaksanakan di....
Ayo berlatih 2
Setelah mengerjakan soal pertanyaan diatas, buatlah peta pikiran seperti berikut ini menggunakan kalimat efektif!
Kalian akan dibagi atas 4 kelompok.
1. Kelompok A akan melengkapi peta pikiran tentang perjanjian Linggarjati
2. Kelompok B akan melengkapi peta pikiran tentang perjanjian Renville
3. Kelompok C akan melengkapi peta pikiran tentang perjanjian Roem Royen
4. Kelompok D akan melengkapi peta pikiran tentang Konferensi Meja Bundar
Materi Pembelajaran PPKn KD 3.4 Dan 4.4
Manfaat Persatuan dan Kesatuan
Pada pembelajaran sebelumnya, kamu dan kelompokmu telah merancang naskah drama tentang makna dan manfaat persatuan dan kesatuan. Pada asa perjuangan kemerdekaan Indonesia. pengertian " Persatuan Indonesai" adalah sebagai faktor kunci yaitu sebagai sumber semangat, motivasi dan penggerak perjuangan Indonesia. Persatuan dapat diartikan sebagai perkumpulan dari berbgai komponen yang membentuk menjadi satu. Sedangkan kesatuan merupakan hasil perkumpulan tersebut yang telah menjadi satu dan utuh. Sehingga kesatuan erat hubungannya dengan keutuhn. Dengan demikian persatuan dan kesatuan mengandung arti bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.
Ayo berlatih 3
- Apakah makna persatuan dan kesatuan menurut pendapatmu?
- Sebutkan contoh sikap yang menunjukkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari! berilah penjelasannya!
- Apakah manfaat dari persatuan dan kesatuan?
Selamat mengerjakan!
0 komentar:
Posting Komentar